Mengenal Apa Itu Distorsi Kognitif dan Jenis – Jenisnya


Distorsi kognitif terjadi saat seseorang memiliki pola berpikir yang tidak akurat dan terbilanb bias negatif. Ketika seseorang memiliki gangguan mental dan menjalani terapi perilaku kognitif, gangguan tersebut diidentifikasi sehingga dapat disembuhkan. Ada banyak hal yang bisa disembuhkan dengan mengidentifikasi distorsi kognitif mulai dari depresi, kecemasan berlebihan, kecanduan hingga gangguan makan. Penting untuk menyembuhkan distorsi kognitif, karena dapat memperburuk gangguan mental.

Apa saja jenis-jenis distorsi kognitif?

Dalam penelitian, seorang terapis perilaku kognitif mengidentifikasi berbagai jenis distorsi kognitif. Salah satu cara berpikir yang salah ini dapat menyebabkan masalah psikologis. Apa saja jenisnya?

Semua atau tidak sama sekali

Mentalitas distorsi kognitif ini berarti melihat segala sesuatu secara absolut. Hanya ada hitam dan putih. Tidak ada ruang untuk abu-abu di antaranya. Hal inilah yang membuat seseorang sulit untuk keluar dari gangguan jiwa yang dialaminya. Mereka merasa bahwa jika mereka tidak pergi ke terapi sekali, mereka telah gagal total dan tidak ada ruang untuk perbaikan.

Generalisasi berlebihan

Dalam distorsi kognitif ini, kata “selalu” atau “tidak pernah” sangat umum. Karena mereka selalu menggeneralisasi apa yang terjadi setelah peristiwa atau rangkaian kasus tertentu. Tampaknya tidak ada ruang untuk hal lain karena generalisasi telah terjadi.

Penyaring mental

Filter mental ini adalah kebalikan dari generalisasi yang berlebihan. Namun, keduanya memiliki efek negatif. Orang dengan jenis distorsi kognitif ini cenderung fokus hanya pada satu peristiwa dan melupakan yang lain.

Misalnya, seseorang yang berpikir dia hanya bisa fleksibel jika dia pernah menggunakan obat-obatan terlarang sebelumnya. Jika tidak, ia akan merasa rendah diri dan tidak disukai oleh orang-orang di sekitarnya.

Mengabaikan Yang Positif

Mengabaikan berpikir positif berarti mengabaikan atau tidak membenarkan hal-hal baik yang menimpa dirinya. Akibatnya, bahkan dapat mempengaruhi hubungan dengan orang lain di sekitarnya.

Menarik kesimpulan

Tidak bijaksana untuk mengambil kesimpulan terlalu cepat. Ada dua jenis distorsi kognitif, yang pertama adalah membaca pikiran. Artinya, menyimpulkan respon seseorang sudah merupakan refleksi dari pikiran seseorang. Kedua, ada juga jenis prediksi lain tentang apa yang akan terjadi. Biasanya ini dilakukan untuk menghindari masalah.

Berlebihan

Kecenderungan untuk membesar-besarkan hal-hal yang dianggap negatif atau sumber masalah. Pada saat yang sama, distorsi kognitif ini menutupi manfaat yang menyertainya. Pola pikir ini cenderung membuat pecandu tetap pada pola yang sama lagi.

Tulisan ini dipublikasikan di Info Terkini dan tag , , . Tandai permalink.